JAKARTA –
Hafiz Al-Qur'an asal Rusia, Aiemiddin Farkhudinov (23), yang tengah
berkompetisi dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional ke-4 di
Indonesia menceritakan perkembangan Islam di negaranya. Dikatakannya, Islam di
Rusia mengedepankan prinsip wasathiyah atau moderat.
“Di Rusia, kami juga
menganut paham wasathiyah karena ada banyak suku bangsa yang hidup
berdampingan,” ujarnya dalam keterangan persnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu
(1/2/2025).
Prinsip moderat, menurut Farkhudinov, menjadikan berbagai kelompok etnis
dan agama hidup berdampingan dengan damai di negara yang memiliki lebih dari
190 kelompok etnis dan puluhan juta penduduk Muslim itu.
“Dewan Mufti Rusia bahkan terus mengembangkan pendidikan Islam moderat
di sejumlah wilayah, termasuk di Tatarstan, Bashkortostan, hingga Dagestan yang
memiliki komunitas Muslim cukup besar,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, banyak anak muda di Rusia yang bersemangat
mempelajari Al-Quran, didukung oleh para guru yang kompeten serta perhatian
besar masyarakat terhadap pendidikan Islam.
“Di Rusia banyak sekali guru-guru Al-Quran, dan anak-anak muda sangat
bersemangat dalam mempelajarinya,” kata Farkhudinov.
Pria kelahiran Kazan ini telah menghafal Al-Quran sejak usia enam tahun
dan menyelesaikannya dalam waktu empat tahun. Ia pun mendapatkan ijazah dari
Syekh Saudi Muhammad Ismail al-Afghani yang memberinya hak untuk mengajarkan
Al-Quran.
Sebagai hafiz berprestasi, Farkhudinov telah mengikuti empat MTQ
internasional dan meraih gelar juara di Malaysia, Italia, Libya, dan Rusia.
“Setelah Toronto, Italia kemarin, selanjutnya, saya berharap dapat meraih
prestasi serupa di Indonesia,” ucapnya.
Pada MTQ kali ini, Farkhudinov mengaku sangat terkesan dengan
penyelenggaraan MTQ Internasional di Indonesia. Baginya, atmosfer kompetisi dan
sambutan masyarakat menjadi pengalaman yang luar biasa.
“Saya sangat senang dengan sambutan masyarakat Indonesia pada MTQ
Internasional ke-4 ini. Saya juga terkesan dengan suasana di sini. Setelah hari
ini, tampaknya, saya akan ke Indonesia lagi meskipun bukan ajang MTQ,” pungkas
Farkhudinov.
Sebelumnya pada Rabu (29/1/2025) lalu, Menteri Agama Nasaruddin Umar
secara resmi membuka MTQ Internasional ke-4 yang diikuti oleh 60 peserta
delegasi dari 38 negara empat benua. Terdapat dua cabang lomba utama yang
dipertandingkan, yaitu Tilawah dan Tahfiz Al-Qur’an.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!